Sabtu, 01 April 2017

Kiat-Kiat Menjadi Ibadurrahman atau Hamba Allah


        
              Menjadi Ibadurrahman merupakan suatu impian bagi setiap muslim. Kita akan mendapat kemuliaan dari sisi Allah Swt, akan diberi tempat yang tinggi di Surga atas kesabaran yang dihadapi dan di sana kita akan disambut dengan penghormatan dan salam. Untuk menjadi seorang Ibadurrahman diperlukan kesabaran yaitu sabar dalam menaati perintah Allah Swt. , sabar dalam menjauhi larangan Allah Swt. dan sabar dalam menerima takdir Allah Swt. Perlu kita yakini bahwa Allah akan bersama dengan orang-orang yang bersabar, sebagaimana disebutkan dalam surah al Anfaal ayat 46

Berikut adalah ciri-ciri ibadurahman
  1. Berjalan dengan tawadlu
  2. Qiyamul lail
  3.  Bersedekah tidak berlebihan
  4.   Tidak mempersekutukan Allah
  5.   Tidak membunuh seorang muslim
  6. Tidak berzina
  7. Tidak memberikan kesaksian palsu
  8.  Menghindari perbincangan dengan orang yang tidak bermanfaat

      Semoga kita semua bisa menjadi seorang ibadurahman yang nantinya akan diberi tempat yang merupakan sebaik-baiknya tempat oleh Allah Swt.
Aamiin yaa Rab

Sepucuk Surat Tuk Aisyah



“Aisyah jangan bersedih atas kepergianku. Ini hanya perpisahan sementara yang terhalang oleh ruang dan waktu, bukan perpisahan abadi. Perpisahan abadi terjadi ketika ajal telah menjemput. Jika Allah Swt. menghendaki, kita akan berjumpa kembali.
Aisyah…
Bisa jadi nanti aku mengatakan ‘Selamat menempuh hidup baru’ padamu atau sebaliknya atau orang-orang yang akan berkata seperti itu pada kita. Jangan terlarut dalam penantian, karena kita tidak pernah tau rencana Allah Swt. kedepannya bagaimana.
Aisyah…
Alangkah baiknya ketika ingin berubah lakukanlah secara bertahap, tidak usah secara drastis. Karena dengan bertahap dapat terbiasa dengan perubahan yang sedikit demi sedikit dan insyaallah dapat konsisten sedangkan jika melakukan perubahan secara drastis ditakutkan kembali ke titik dimana memulai. Ingatlah hijrah yang kamu lakukan harus karena Allah Swt. bukan karena seseorang yang kamu sukai atau yang lainnya.
Mungkin cukup pesan dari abang. Semoga kita dapat bertemu kembali dengan cara yang tidak disangka-sangka seperti awal kita bertemu.”


Aku tidak pernah tahu apakah bang Furqon merasakan  kekaguman ku padanya atau tidak. Kuharap dia tidak mengetahuinya. Cukup aku yang menahan semua ini. Cukup aku dan Allah Swt. yang mengetahui isi hati ini.
Untaian kata dan nasihat yang bang Furqon utarakan membuat hatiku bergetar dan aku larut membacanya hingga air mata membasahi pipi ini. Semenjak itu aku mulai melupakannya. Aku menyibukan diri dengan kegiatanku di kampus agar tidak terbayang-bayang lagi sosoknya dan aku merasa beruntung pernah mengenalnya.

Harap bersabar

بسم الله الر حمن الر حيم Shalihah, rasanya tak pantas jika engkau terus memikirkannya. Kamu begitu tega menduakan al Quran, kamu begi...