Minggu, 24 Maret 2019

Buchbesprechung: Merindu Baginda Nabi


Meine Damen und Herren, ich begrüße Sie herzlich zu meiner Präsentation. In meiner heutige Präsentation möchte ich Ihnen einen Roman vorstellen, der mir sehr gut gefallen hat. Der Titel des Roman lautet: "Merindu Baginda Nabi". Dieser Roman habe ich mir von meiner Freundin ausgeliehen.

Der Autor ist der indonesische Schriftsteller Habiburrahman El Shirazy. Sein bekantester Roman heißt  "Ayat-ayat Cinta". Es wurde zweimal verfilmt. Ich habe einige seine Romane gelesen, aber "Merindu Baginda Nabi" hat mich beeindruckt.

Es geht um die Sehnsucht nach dem Propheten. Die Hauptfigur ist Syarifatul Bariyah. Gewöhnlich nennt sie Rifa. Seit sie Kinder war, weiß sie nicht, wer ihre Eltern sind. Sie wurde im Müllcontainer weggeworfen. Eine Großmutter, die Mbah Tentrem heißt, hat  sie im Müllcontainer entdeckt. Dann hat sie Rifa adoptiert. Aber sie hat nur einen Moment an Rifa gekümmert. Nachher wurde sie von ihren neue Eltern aufgezogen, die Pak Nur und Bu Sal heißen. Obwohl Rifa kein biologisches Kind von ihnen ist, lieben sie an Rifa unveränderlich. Der Höhepunkt Rifas Erfolgs ist, wenn sie  Schüleraustauschprogramm in USA entwischt. Dort gewinnt sie Mathematik Olympiade zwischen den Schulen in San Jose. In San Jose wohnt sie in Bill Edwards Haus, in dem es seine Frau und seine Mädchen gibt. Sie heißen Frau Barbara und Fiona.

Meine Meinung nach ist dieses Buch sehr gut für Jugendliche zum Lesen, weil die Geschichte heut noch relevant für die Situation ist. Heutzutage haben einige Menschen in der Jugend schlechten Umgang und kommen in die Drogenszene. Der Autor hofft, dass der Roman Inspiration für Jugendliche sein kann. In der Geschichte betont er, dass nur jemand sich auf Allah verlässt, der den Erfolg erreichnen kann, wohingegen jemand, der seine Zeit verschwendet, bis er schlechten Umgang tun, wird er seine Tat in der Welt bedauern, während seines Sterbens kommt. Er schreibt sehr authentisch aus dem Herz. Für mich hat der Roman kein Nachteil. Deswegen würde ich den Roman "Merindu Baginda Nabi" jedem empfehlen.

Sabtu, 02 Maret 2019

Sebuah Harapan

Aku mengharapkanmu, tapi aku lebih mengharapkan pilihan terbaik dari-Nya. Cintaku adalah kesabaran menjaga taat kepada-Nya. Jika menginginkan yang terbaik, maka dengan cara yang baik pula. 

Aku menginginkan seseorang yang memiliki visi yang sama yaitu sama-sama membangun keluarga yang berorientasi pada akhirat, keluarga penghafal al Quran dan menegakkan agama Islam. Kau tau? Seseorang yang seperti itu saat ini ada dihadapanku, berbagi salah satu ilmu Quran kepadaku. Namun aku tidak tahu apakah dia terbaik menurut Allah atau bukan. Jujur saat pertama bertemu hati ini tidak memungkirinya. Hingga pada akhirnya bisa saling mengenal.

Ah sudahlah. Aku tidak mau berharap tentang hal ini. Saat ini aku ingin fokus bersama kalam-Nya dan menghilangkan rasa ini. Sungguh rasa ini mengganggu^^

-02 Februari 2018-

Satu tahun berlalu dan perasaan ini masih terbenam. Sudah kuikhtiarkan untuk menghilangkan rasa. Bisa, tapi lagi-lagi rasa itu menghampiri kembali. 

-----------------------
03 Mei 2019

Yaa Rabbiii, ternyata dirinya memiliki perasaan yang sama. 😂😂
Antara syukur dan sabar. Bersyukur karena Allah mengabulkan doaku dan bersabar karena aku harus menunggu 3 tahun lamanya.
Semoga Allah meridhai niatan kami untuk sama-sama berjuang di jalan-Mu yaa Rabb. Lancarkan proses kami yaa Rabb.

Jika nyatanya sudah berikhtiar untuk menjaga selama 3 tahun namun tak berjodoh. Hamba ikhlas yaa Rabb, gantikan untuk kami pasangan terbaik menurut-Mu yang sama-sama memiliki semangat juang mendakwahkan islam yang nantinya memiliki keturunan yang menjaga kalam-Mu.
Tidak ada tempat berharap lagi selain Engkau. Jaga setiap langkah, lisan dan pandangannya yaa Rabb agar senantiasa berada di jalan-Mu. Ikhlas lillahi ta'ala. Begitupun aku.

Dari Aku yang mengagumimu sejak mendengar kamu membaca halaman terakhir surat al Hasyr pada kegiatan baksos di Majalaya, semoga Allah menakdirkan yang terbaik untuk kita. :)

Aku tidak bisa seperti mu yang lebih mudah mengungkapkan padaku. Aku hanya bisa mengungkapkan kebahagianku di sini (karena InsyaaAllah ngga akan ada yg baca haha)
Allah yg menggenggam hatimu. Jadi aku tidak akan khawatir karena Allah yg akan menjaga hatimu :)
Ich liebe dich wegen Allah, mein Mann insyaaAllah. 💕

~~~~~~
17.08.09
Qadarullah..
Alhamdulillah 'Ala kulli hal..
Beliau memutuskan komitmennya. Tidak apa-apa. Allah lebih tau yang terbaik untuk hamba-Nya.
Yaa Rabb lapangkan hati ini dalam menerima takdirmu.
Yaa Rabb karuniakan aku jodoh yang akhlaknya seperti dia atau lebih baik dari dia.
Yaa Rabb bantu dan bimbimng aku dalam memperbaiki diri.
Ampuni atas dosa dan maksiat yang sudah terjadi.
Yaa Rabb karuniakan aku pasangan yang semangay dalam menegakkan al Quran dan as Sunnah.

Kamis, 03 Januari 2019

SemangatQ | Untuk Hidup yang Lebih Baik


"Bukan seberapa cepat, tetapi seberapa tahan kamu berlama-lama dengannya."

"Bukan lebih baik dari orang lain, tetapi lebih baik dari pribadi yang kemarin.
Fokuslah pada diri sendiri agar tidak ada dengki di hati."

"Yaa Rabb, aku berazam kepada-Mu.
Aku akan mewakafkan diri ini untuk agama-Mu.
Bimbing aku yaa Rabb.
Istiqamahkan aku di jalan-Mu." 

"Dibelahan bumi manapun engkau akan tetap terjaga. Sampai akhir.
Orang-orang yang bersamamu akan merasakan sakinah di dalam hatinya. Asalkan lillah.
Tetaplah bersama hingga usai masaku."

"  Ich drücke dir den Daumen. 
Möge Allah dich beschützen, dich erleichtern und auf deinem Weg unterstützen. 
Sei Begeistert mein Bruder !!😎 "


Bukan karena setiap saat selalu bersama, tetapi karena hati yang sudah saling terkait.

Aku pernah berjuang untuk beasiswa aktivis Salman ITB dan aktivis Percikan Iman. Qodarullah tidak lolos seleksi. Alhamdulillah Allah ganti dengan yang lebih baik yaitu ditempatkan di STQ Mahasiswa Daarut Tauhid. 💕

Senin, 17 Desember 2018

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah Swt.


"Jika anda meyakini diri anda diciptakan hanya untuk meraih hal-hal yang kecil, maka anda pun hanya akan mendapatkan yang kecil-kecil saja dalam hidup ini. Tapi sebaliknya, bila anda yakin bahwa diri anda diciptakan untuk menggapai hal-hal yang besar, niscaya anda akan memiliki semangat dan tekad yang besar yang mampu menghancurkan semua aral dan hambatan. Dengan semangat itu pula anda akan dapat menembus setiap tembok penghalang dan memasuki lapangan kehidupan yg sangat luas untuk suatu tujuan yang mulia.
.
.
Ini dapat kita saksikan dalam banyak kenyataan hidup. Barangsiapa ikut lomba lari seratus meter misalnya, ia akan merasa capek tatkala telah menyelesaikannya. Lain halnya dengan seorang peserta lomba lari empat ratus meter, ia belum merasa capek tatkala sudah menempuh jarak seratus atau dua ratus meter.
.
.
Begitulah adanya, jiwa hanya akan memberi kadar semangat sesuai dengan kadar atau tingkatan sesuatu yang akan dicapai seseorang. Maka, pikirkan setiap tujuan hidup dan jangan lupa, tujuan anda itu selalu yg tinggi dan sulit dicapai.
.
.
Jangan pernah putus asa selama masih dapat mengayunkan kaki untuk menempuh langkah baru setiap harinya. Sebab, rasa putus asa, patah semangat, selalu berpandangan negatif terhadap segala sesuatu, suka mencari aib-aib dan kesalahan orang lain, dan besar mulut hanya akan menghambat langkah, menciptakan kemuraman, dan menempatkan jiwa di dalam sebuah penjara yg pengap."
.
.
-La Tahzan, Syekh 'Aidh al Qarni-

Aku Malu


Jangan pernah berhenti belajar. Bahkan pada anak kecil pun tak perlu sungkan untuk mengambil pelajarannya. Ketahuilah ketika kita berhenti belajar berarti sudah meremehkan sesuatu dan bisa jadi timbulnya noda-noda kesombongan dalam hati. .
.
Tidak perlu malu ketika membaca al Quran belum lancar. Ketika yang lain tlah selangkah lebih depan dalam urusan agama. Tetaplah berusaha untuk memperbaiki dan semangat menuntut ilmu :)
.
.
Ingatlah "Malu" ketika menuntut ilmu bukan malu pada tempatnya. Karena ketika rasa malu tersebut menghampiri maka tidak ada ilmu yang dapat diambil. .
.
"Kapan maju jika malu"

Sabtu, 01 Desember 2018

Obsesi Para Perindu Surga- Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA

🍁3 Alasan Pentingnya Obsesi Tinggi/ Uluwwuh Himmah🍁

1. Hanya orang-orang yang memiliki uluwwuh himmah yang akan kuat mengemban beban yang berat.
Imam Ibnul Qayyim berkata, "Seorang pendaki jalan ke surga mesti memiliki semangat tinggi yang akan memudahkan dan mengantarkan ke tujuan. Juga perlu ilmu yang akan menerangi dan menunjukkan jalannya."

2. Uluwwuh himmah yang akan mengukur manusia secara umum dan para perindu surga khususnya.
Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah swt akan melihat hati dan amal kalian." (HR. Muslim)
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan maksud hadits tsb, "Manusia berperingkat atau diklasifikasikan berdasarkan semangat mereka dan bukan karena rupa mereka."

3. Umat saat ini memerlukan orang-orang yang berobsesi meraih surga Allah Swt, disaat kebanyakan orang terbuai dengan dunia.
Penyair Palestina melantunkan syair:
"Maka siapa lagi yang akan mengangkat umat yang tengah tenggelam, jika kita juga termasuk yang tenggelam (dlm kemaksiatan dan kemalasan)"

🍁Ciri-Ciri Orang yang Berobsesi Tinggi🍁

1. Tidak terhenti jika mendapat halangan atau tantangan
Halangan itu bisa keterbatasan fisik, miskin, tua dll.
Lihatlah Abdullah bin Ummi Maktum r.a walaupun buta tetapi beliau datang kepada Nabi saw untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Abu Ayyub al Anshariy r.a, walaupun sudah tua, namun beliau tetap ingin jihad, anak-anaknya melarang. Namun beliau bersikeras bahkan membacakan firmam Allah Swt. "Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah."

2. Tidak banyak mengambil keringanan
Perindu surga yang memiliki obsesi tinggi tidak mencari keringanan dalam beramal. Misalnya tidak menunda waktu shalat.
Sulaiman At-Taimy berkata (wafat tahun 143H) :”Kalau engkau mengambil rukhshah setiap orang alim, maka telah berkumpul pada dirimu seluruh kejelekan”.
Maksudnya, seorang muslim akan menjadi pemalas, tidak terpacu semangatnya, jika selalu mengambil keringanan-keringana atau dispensasi dalam beramal.

3. Memperbaiki kesalahan yang lalu
Anas bin Nadhr yang gigih dalam perang Uhud sebagai penyesalan atas ketidakhadirannya saat perang Badar.
Abu Sufyan dan Karimah r.a, "Sebanyak apa harta yang aku serahkan saat menghalangi dakwah islam, maka aku ganti sejumlah harta yang sama, bahkan lebih untuk sedekah di jalan Allah Swt."

🍁Faktor yang Membuat Tinggi Obsesi Masuk Surga🍁

1. Dzikir membuat hati dan hubungan dengan Allah semakin langgeng.
Imam Ibnul Qayyim berkata, "Dzikir membuat hati menjadi hidup."

2. Bersahabat dengan orang-orang yang memiliki obsesi surga
Nabi saw bersabda, "Manusia itu tergantung agama temannya, maka lihatlah dengan siapa ia bergaul."

3. Membaca sejarah orang-orang shalih
Abdullaj bin Mubarak adalah seorang tabi'ut tabiin, akan tetapi beliau "duduk" bersama para sahabat Nabi saw dengan cara membaca sejarah dan atsar mereka.

🍁Penghambat Obsesi Masuk Surga🍁

💥DOSA DAN KEMAKSIATAN💥

"Imam Ibnul Qayyim berkata:
 Maksiat akan melemahkan hati dan tubuh, karena kekuatan seorang mukmin itu bersumber dari hatinya. Semakin kuat hatinya semakin kuat tubuhnya. Adapun orang fajir/pendosa, sekalipun badannya tampak kuat, namun sebenarnya ia selemah-lemah manusia.

Satu maksiat akan mengundang maksiat lainnya, sehingga terasa berat bagi si hamba untuk meninggalkan kemaksiatan. Sebagaimana ucapan sebagian salaf: “Termasuk hukuman perbuatan jelek adalah pelakunya akan jatuh ke dalam kejelekan yang lain. Dan termasuk balasan kebaikan adalah kebaikan yang lain. Seorang hamba bila berbuat satu kebaikan maka kebaikan yang lain akan berkata, ‘Lakukan pula aku.’ Bila si hamba melakukan kebaikan yang kedua tersebut, maka kebaikan ketiga akan berucap yang sama. Demikian seterusnya. Hingga menjadi berlipatgandalah keuntungannya, kian bertambahlah kebaikannya. Demikian pula kejelekan….”

Maksiat akan melemahkan hati dan secara perlahan akan melemahkan keinginan seorang hamba untuk bertaubat dari maksiat, hingga pada akhirnya keinginan taubat tersebut hilang sama sekali.

Orang yang sering berbuat dosa dan maksiat, hatinya tidak lagi merasakan jeleknya perbuatan dosa. Malah berbuat dosa telah menjadi kebiasaan. Dia tidak lagi peduli dengan pandangan manusia dan acuh dengan ucapan mereka. Bahkan ia bangga dengan maksiat yang dilakukannya."

Betapa banyak pandangan (yang haram) menghalangi seseorang dari qiyamullail.
Betapa banyak suapan makanan (yang subhat dan haram) yang menghalangi dari membaca al Quran.

Imam al Ghazali berkata, "Sebagaimana shalat menghalangi seseorang dari perbuatan keji dan mungkar, maka demikian juga kemungkaran akan menghalangi seseorang dari shalat dan kebaikan lainnya."

Kilas Balik Mimpi


*semoga ada yg terinspirasi dgn pengalamanku yg satu ini :)
Alhamdulillah pada tanggal 23 Maret 2018, aku dinyatakan lulus beasiswa STQ Mahasiswa Daarut Tauhiid. Perjuangan dan cita-citaku untuk hafal 30 juz baru dimulai. Aku harap tidak hanya sekadar hafal tetapi memahami maknanya dan mengamalkannya juga. Al Quran bisa menjadi pedoman hidup  jika kita memahami kandungannya bukan? Daaaaaaan aku selalu berharap bisa membangun keluarga Qur'ani. Makanya dimulai dari calon emaknya dulu hehe. Dari sekarang pun aku sudah mulai koleksi buku-buku tentang keluarga penghafal al Quran, seperti 3 Hafizh Quran Cilik Mengguncang Dunia, Dalam Dekapan Mukjizat Al Quran dan 10 Bersaudara Bintang Al Quran. Semoga patnerku kelak adalah seseorang yang memiliki semangat menegakkan syariat Islam, yang memiliki kecintaan terhadap-Nya, rasul-Nya dan terhadap al Quran, memiliki visi yang sama yaitu membangun peradaban yang dimulai dari keluarga. Keluarga yang berlandaskan al Quran dan sunnah.

Disini aku bakalan nyeritain bagaimana awal termotivasi untuk menghafal al Quran sampai aku pun berniat untuk daftar beasiswa ke DT. Ketika aku baca tulisanku empat tahun lalu, ternyata aku sudah memiliki keinginan untuk menghafal al Quran. Namun pada masa-masa itu sangat sulit rasanya untuk menghafal al Quran. Iya sulit! Karena aku ngafalinnya tiap bulan Ramadhan saja, dapet satu surat aja engga haha. Untuk pertama kalinya aku menyelesaikan hafalan sebanyak 1 juz yaitu juz 30 di Pesantren Ulul Albab pada tahun 2017. Lalu berlanjut di MataQu Persis menambah hafalan juz 1. Alhamdulillah saat ini hafalan juz 29 baru setengahnya aku setorkan kepada Ust. Gugum, asatidz di Ulul Albab.

Sebenarnya semangat untuk menghafal al Quran, tidak serta merta datang dari diri sendiri, namun datang dari program acara televisi dan teman-teman baruku. Tahun 2014 setiap bulan Ramadhan aku suka menonton tayangan "Hafidz Indonesia" dan "Hafidz Dunia". Makanya aku semangat menghafalnya hanya pada bulan Ramadhan saja. Tahun 2015 aku menonton "Musafir Ma'al Quran" yang acara tersebut dibawakan oleh Syekh Fahd Alkandary. Tahun 2016 aku bertemu dengan Rimas dan teh Tia. Mereka secara tidak langsung mengajakku untuk bersama-sama menghafal al Quran. Aku pertama kali bertemu teh Tia saat pertama masuk ke Ulul Albab. Teh Tia selalu memberi semangat agar aku bisa ikut STQ di DT, karena dia sudah lulus STQ di DT. Ma asyaa Allah. Inspirasi mulai muncul dari beberapa anggota Rimas yaitu a Ilyas dan Malik, tepatnya satu tahun yang lalu. Ketika kita bertiga menunggu pendaftaran peserta Pesantren Ramadhan di masjid. Saat menunggu, kita hanya sebentar mengobrol lalu dilanjutkan dengan murojaah dan jiyadah hafalan. Masyaa Allah mereka berdua sudah banyak hafalannya, sedangkan aku untuk menambah hafalan satu dua ayat saja dirasa sulit. Tahun 2017, kira-kira seminggu setelah Idul Fitri aku memutuskan untuk mengikuti privat bahasa Arab di Darajat, Garut. Tidak hanya belajar bahasa arab, di sana aku bertemu dengan teman baru dari Ponpes Cipari. Maa Syaa Allah mereka hafalannya sudah banyak, bahkan ada yg sudah hatam.

Sejak saat itulah semangatku terus bertambah. Benar memang, teman itu sangat mempengaruhi. Semoga Allah senantiasa melindungi kalian. Iya, kalian orang-orang yang telah menjadi jalan mendapat hidayah.

Harap bersabar

بسم الله الر حمن الر حيم Shalihah, rasanya tak pantas jika engkau terus memikirkannya. Kamu begitu tega menduakan al Quran, kamu begi...